Business

Minyak Goreng Sudah Murah, Kenapa Masih Langka

Harga Minyak Goreng Sudah Murah, Kenapa Masih Langka – Stok Minyak Goreng di salah satu minimarket di Bekasi Barat, Kota Bekasi, masih kosong. sehari sebelumnya, stok minyak ada, tetapi langsung ludes tidak lama setelah pemasok memasok barang. “Paling hari Kamis, saya tidak tahu apakah itu akan datang atau tidak,” kata seorang penjaga toko kepada BBC New Indonesia ketika ditanya kapan stok minyak goreng akan datang lagi.

Minyak Goreng Sudah Murah, Kenapa Masih Langka

Kisah kehabisan minyak juga terjadi di Tangerang. Seorang warga, Rizaldy, terpaksa pulang dengan tangan hampa usai mengunjungi dua minimarket yang juga kehabisan stok dari produk ini. “Tadi sore pekerja di minimarket itu bilang sudah buka delapan karton, tiga menit sudah habis,” kata Rizaldy, Senin malam. Tristy, warga Pondok Gede, bisa dibilang lebih beruntung. Untuk stok kemasan satu liter di salah satu supermarket tinggal lima potong saat dia datang pada Minggu siang.

“Masyarakat heboh. Maksimal satu orang beli dua liter. Banyak yang mengajak anaknya. Orang tua beli dua liter, anaknya juga dikasih uang, beli dua liter,” kata Tristy. Jadi hal ini bisa membeli empat liter untuk satu keluarga.”

Alasan Harga Minyak Goreng Murah Namun Tetap Langka?

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Nurwan menilai stok minyak yang cepat habis di ritel menunjukkan respon positif masyarakat terhadap subsidi yang diberikan pemerintah, “tetapi pemahaman mereka mungkin tidak menyeluruh” .

“Meskipun sudah disampaikan jaminan dari pemerintah selama enam bulan terus berlanjut, mereka tampaknya memperkirakan ini hanya kebijakan sementara sehingga mereka akan buru-buru membeli minyak goreng tersebut,” kata Nurwan.

Ia juga menduga ada pihak yang memanfaatkan subsidi pemerintah untuk membeli minyak goreng merek premium “dengan harga murah”. Wakil Ketua Dewan Kelapa Sawit Indonesia Sahat M Sinaga menduga ada pihak yang sengaja melakukan “manipulasi” karena stok dari produsen normal, sesuai konsumsi perkapita yang mencapai 15 kilogram.

Sahat mengatakan, pengeluaran masyarakat untuk minyak goreng hanya dua persen dari pengeluaran harian dan fenomena pencarteran ini patut dipertanyakan. “Kenapa berebutan beli minyak goreng? Diduga, pihak-pihak tertentu yang membeli minyak goreng murah ingin menjual kembali minyaknya sebagai minyak curah karena harga minyak goreng curah di pasaran masih mencapai Rp. 18.000.

Karena itu, pihaknya telah meminta pengawasan terhadap praktik tersebut dan menyarankan agar pelaku dihukum.”Ini mengganggu perekonomian rakyat. Tujuan pemerintah agar harga terjangkau,” kata Sahat. Kebijakan minyak goreng satu harga yaitu Rp. 14.000 yang dibiayai pemerintah, tidak merata di antara semua penjual.

Nurwan mengatakan untuk tahap awal, harga hanya berlaku untuk pengecer modern karena pasar tradisional membutuhkan waktu lebih lama untuk menggeneralisasi harga. Kementerian Perdagangan memberi waktu satu minggu kepada pedagang untuk berkomunikasi dengan pemasok mereka tentang kebijakan minyak goreng satu harga.

“Ini yang banyak tidak mereka pahami. Apakah mereka bisa mendapatkan pasokan dengan harga yang dipatok di harga Rp 14.000, jadi nanti mereka beli Rp 13.000,” kata Nurwan. Tak hanya itu, para pedagang tradisional juga bingung menghabiskan stok. Nurwan menjelaskan bahwa mereka bisa mengembalikan barang dengan distributor dan pemasok.

Namun, kata Nurwan, beberapa pedagang sulit melakukannya karena “banyak pedagang yang belum taat pajak”. “Masalah itu sedang diselesaikan,” katanya. Di sebuah toko kelontong di Tomang, Jakarta Barat, harga satu liter minyak goreng kemasan mencapai Rp 21.000 pada Senin (24/1). Di Bekasi, ada toko kelontong yang masih menjual satu liter minyak goreng seharga Rp. 20.000.

Sedangkan di supermarket sekitar Glodok harganya masih mencapai Rp. 22.000. Pada Minggu (23/1), Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) akan membantu pemerintah menyiapkan minyak goreng murah untuk operasi pasar dalam lima bulan ke depan di seluruh Indonesia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Demikian ulasan tentang Harga minyak goreng sudah murah, kenapa masih langka semoga bermanfaat.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button